Renungan
Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”
01 Desember 2017
Pahala
“Lalu Petrus
menjawab dan berkata kepada Yesus; Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu
dan mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?” (Matius 19:27).
Petrus, seorang yang penuh rasa ingin tahu dan
berbicara terus terang sering menyebabkan tanggapan mengesankan dari Tuhan, hal
itu terjadi lagi! Saat ini dia ingin tahu apa upah dari menjadi murid Yesus.
Pertanyaannya adalah, “apakah yang akan kami peroleh? Kami telah meninggalkan
pekerjaan kami, keluarga kami dan teman-teman kami untuk mengikuti Engkau.
Apakah untungnya bagi kami? Jawab Yesus “Akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup
kekal” (Matius 19: 28-30). Apakah Petrus
salah ketika ia bertanya tentang upah dari pemuridan? Tidak, ia sebenarnya
mengungkapkan harapan manusia yang masuk akal atas pengorbanan dan pelayanan
yang mereka lakukan.
Seperti yang terdapat dalam Alkitab, Allah sendiri
menggunakan prinsip sebab dan akibat untuk memotivasi dalam hal melakukan apa
yang baik. Israel kuno telah dikatakan berulang kali bahwa kemakmuran mereka
tergantung pada tanggapan mereka terhadap perintah Tuhan. Kesejahteraan
keluarga mereka, kualitas bangsa mereka, bahkan kesuksesan dari generasi yang
menggantikan mereka tergantung pada ketaatan mereka untuk menurut kehendak
Allah. “Menurut perintah dan hidup, tidak menurut perintah pasti mati” adalah
aturan yang jelas untuk mereka.
Hal yang sama bagi kita sekarang ini. Kita juga
hidup dalam hubungan perjanjian dengan Allah kita yang mengasihi tanpa syarat,
tetapi memberikan hadiah dengan syarat. Hadiah terbesar dalam hidup yang kekal
– sukacita dan damai untuk selama-lamanya di dunia baru yang akan datang.
Kota Kanaan yang pada akhirnya dimasuki oleh orang
Israel adalah kota yang sangat indah, tetapi itu tidak bebas dari bahaya dan kematian. Mereka
tidak hanya berhadapan dengan tantangan ekonomi yang besar, tetapi juga
berhadapan dengan pasukan dari bangsa yang besar. Kanaan yang akan kita pergi
tidaklah seperti itu. Itu adalah tempat yang sangat aman dan damai. Tidak ada
lagi bahaya saat menyebrangi sungai, tidak melewati lembah kekelaman, tidak ada
gunung yang sukar untuk dilintasi, tidak ada hal yang jahat di sana. Kita dapat
ke sana; kita bisa, karena kasih karunia Allah, saat kita menginjakkan kaki
kita dan meresmikan dengan nama kita sendiri oleh darah Yesus, kita akan
berseru – mulia, mulia, akhirnya pulang ke rumah.
0 komentar:
Posting Komentar