Renungan
Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”
26 Oktober 2017
Karakter Dan
Alamiah
“Sebab upah
dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus Tuhan kita” (Roma 6:23).
Orang Kristen, walaupun terus-menerus bertumbuh di
bawah jubah kebenaran sempurna Kristus, tidak akan pernah mencapai kesempurnaan
Allah, surga menuntut kekudusan sebagai syarat yang dibutuhkan untuk
keselamatan. Pekerjaan Roh Kudus di dalam hati artinya bahwa kita akan
mengalami pertumbuhan setiap hari, tetapi baik oleh “alamiah karakter kita” dan
“karakter alamiah kita” dan kita dicegah untuk masuk gerbang surga.
Alamiah karakter kita adalah tidak sempurna karena
kita semua “telah” berdosa (waktu lampau). Pada sisi lain, kita juga “telah
hilang,” (saat ini) artinya kita sekarang tidak sempurna. Benar, ketika kita
menyadari kesalahan kita, kita meminta pengampunan, dan dengan kasih karunia
Tuhan, kita akan dibangkitkan untuk mengatasi atau untuk melanjutkan pencarian
tentang hal yang kita tidak pernah
sadari sepenuhnya yaitu kebenaran mutlak. Inilah sebabnya, ketika kita berdoa,
kita dengan sungguh-sungguh meminta belas kasihan, bukan keadilan dan
pengampunan, bukan upah yang kita layak terima.
Sebaliknya, karakter alamiah kita diukur bukan dari
perbuatan, tetapi dari hakikat diri kita sebenarnya. Pemazmur menyatakan bahwa
kita “diperanakkan dalam kesalahan, dikandung dalam dosa “ (lihat Mzm. 52:5)
dikumandangkan dengan akurat dalam pernyataan Luther; “Bahannya sendiri adalah kesalahan. Tanah
liat, sejak bejana ini dibentuk, telah
dikutuk. Apakah yag Anda lebih inginkan? Inilah saya; semua orang juga seperti
ini. Gambaran tentang kita; janin bertumbuh di dalam rahim yang telah berdosa,
bahkan sebelum kita lahir dan mulai menjadi mahkluk hidup” (Luther’s Works, jld. 12, hlm. 348). Kita
lahir di dunia dengan kecendrungan berbuat jahat, dan lahiriah kita yang telah
jatuh tidak pernah berhenti untuk menimbulkan atau cenderung berbuat kesalahan.
Benar bahwa “kasih Kristus menguasai
kita” (2 Korintus 5:14), dan oleh kuasa-Nya kita masih terus berjuang dan menang, tetapi karena daging kita pernah
menjadi sumber kejahatan, sesungguhnya – pada saat dibangkitkan dan diubahkan –
tidak akan ada pengaruh dosa lagi.
Jadi apakah yang menjadi jalan keluar dari kedua
dilemma ini? Adalah jubah Kebenaran Kristus! Itu akan mengatasi masalah yang
dihasilkan oleh “alamiah karakter kita” karena “kebenaran Kristus menggantikan
tempat kegagalan manusia” (Selected
Messages, jld. 1, hlm. 367) dan “kekudusan-Nya yang sempurna menembus kekurangan kita” (ibid., hlm. 368). Hal itu juga
menanggulangi masalah yang dihasilkan oleh
“karakter alamiah kita” karena “Yesus
memperbaiki kelemahan kita yang tidak terelakkan,” dosa bawaan, yang membuat
kita tidak dapat diterima meskipun dengan perbuatan yang paling baik yang dapat
kita lakukan (ibid., jld. 3, hlm. 196).
Tidak heran rasul, meringkaskan pemulihan kita dari dosa kepada kebenaran yang lebih baik,
dinyatakan dengan yakin, “dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia” (Kolose 2:10).
0 komentar:
Posting Komentar