Renungan
Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”
27 Agustus 2017
Keadilan
Menang
“Lihatlah,
itu Hambaku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan: Aku
akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada
bangsa-bangsa” (Matius 12:18).
Dosa Adam dan Hawa dengan jelas menentang hubungan antara
kemurahan Allah dan keadilan-Nya. Mengapa? Karena hukum menuntut kematian, dan
jika Allah membunuh pasangan itu sebagaimana selayaknya, Setan akan menuduh Dia
sebagai Allah yang tidak berkemurahan. Di sisi lain, jika Dia dengan sewenang
mengampuni mereka, Dia akan menuduh bahwa Allah kurang dalam keadilan.
Dari Eden ke Betlehem, alam semesta menunggu
sementara panji rekonsiliasi prinsip-prinsip yang tertunda ini. Janji tentang
kebinasaan dan penebusan terus menerus diberikan melalui para bapa dan nabi.
Tetapi selama empat ribu tahun yang panjang, manusia hidup dan mati tanpa
melihat penggenapan janji-janji itu.
Menyadari bahwa melalui Mesias, Allah telah
berjanji untuk membuktikan persembahan keadilan dan belas kasihan, Setan
berusaha secara terus menerus untuk menggagalkan tujuan-Nya. Kekuatan
terbesarnya digunakan untuk
menggambarkan bahwa Tuhan adalah Allah yang tidak simpatik dan tidak baik. Dia
memperhatikan konsekuensi dosa sebagai bukti kekerasan Allah. Dengan
meningkatkan penderitaan kemanusiaan secara berlipat ganda, Setan
memperkenalkan Allah sebagai penyendiri, bersifat elit, tidak simpatik,
penonton yang tidak berperasaan dan, paling buruk, penjahat tidak berperasaan
dalam penderitaan manusia.
Bagi mereka yang mendengarkan, kampanye Setan yang
menyesatkan adalah sebuah kegagalan. Bagi mereka, pelayanan Yesus memberikan
keseimbangan yang sempurna antara hukum dan kasih karunia. Kesaksiannya adalah
dasar pemikiran yang tertinggi untuk menjelaskan kesesuaian antara keadilan dan
belas kasihan.
Dan sementara Dia di sini Dia mengatakan kepada
kita bahwa hanya mereka yang sadar mengabaikan pemberian kasih karunia yang
cuma-cuma yang akan kehilangannya; bahwa bukanlah kehendak-Nya jika ada yang
binasa, melainkan agar semua dapat memiliki hidup yang kekal; bahwa api
keadilan yang menyala itu hanya bagi mereka yang dengan sengaja menyembunyikan
talenta mereka, yang sengaja menimbun sumber daya mereka, yang secara sadar
menolak undangan-Nya untuk pemuridan.
Salib, tentu saja adalah pernyataan-Nya yang
tertinggi. Di sana, keadilan dibayar – karakter keadilan sepenuhnya dibebaskan
dari tuduhan, tuntutan atas umat manusia sepenuhnya terpenuhi, hukuman yang
kekal terpenuhi, prinsip yang dinyatakan benar-benar masuk akal, dan
karunia-Nya selalu tersedia.
Upah dosa adalah kematian ini diterima oleh cucu2 Adam manusia pertama yang melakukan kesalahan dihadapan Allah Bapa sepanjang dunia ini masih ada kehidupan manusia yang lahir akan semuanya menerima upah dosa termasuk diri saya pribadi yang akan saya alami tetapi tidak tahu kapan hal ini terjadi
BalasHapusTerimakasih Tuhan Yesus,dimana saya masih diberi kesempatan untuk datang kepadaNYA,mohon ampun atas segala kesalahan dosa saya yang dilakukan selama hidup sangat banyak sekali sehingga tidak bisa ditimbang karena beratnya
Saya percaya Tuhan Yesus memberi ampun atas dosa saya ini,sehinga saya ringan seperti kapas yang putih dan berterbangan kesana kemari karena suka cita yang diberikan Tuhan YEsus
Marilah saudara2ku yang seiman bertekunlah dalam doa dan melakukan kebajikan bagi mereka mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus bertobatlah supaya kita semua memperoleh hidup yang kekal diSurga mulia dan berkumpul bersama Tuhan Yesus