Renungan
Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”
15 Agustus 2017
Mencapai
Tingkat Selanjutnya
“Dan Henokh
hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi,setelah ia
memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan”
(Kejadian 5:22)
Sejarah individu para bapa mengungkapkan bahwa
seringkali bukti-bukti yang paling berkesan atas kebaikan Allah diikuti oleh
kegagalan paling mengecewakan hamba-Nya. Nuh, dengan bodohnya mabuk setelah ia
keluar dari bahtera, dan Elia melarikan diri dari Izebel setelah peristiwa di
gunung Karmel ,menggambarkan pola negatif ini. Pengalaman Henokh, di sisi lain,
menunjukkan kebalikan dari fenomena ini. Setelah kelahiran anaknya, peristiwa
yang sangat berharga dan dinantikan, hidupnya, yang sudah didedikasikan,
mencapai tingkat bahkan lebih tinggi lagi. Betapa besar dan luar biasa jika itu
terjadi bagi keluarga kita, bagi anak-anak kita, bagi masyarakat kita, dan bagi
kita secara pribadi jika, daripada mengalami kekecewaan emosional setelah
manifestasi kuasa Allah yang signifikan, kita, seperti halnya Henokh,
menggunakan kesempatan tersebut menjadi kekuatan untuk memperbaharui dedikasi.
Setiap hari mengalami menifestasi penyertaan Ilahi
yang tak terhitung. Tiap pagi ketika kita terbangun, tiap napas yag kita hirup,
adalah alasan untuk bersyukur dan berserah. Tetapi kemudian ada peristiwa
khusus – waktu yang besar, perayaan, kenaikan jabatan, wisuda, jaminan kontrak,
dan ulang tahun yang selalu datang yang menyatakan dengan nyaring setiap
jawaban doa – semua hal ini dan peristiwa lain yang sama harus menjadi
panggilan kepada tingkat pujian dan penyerahan yang lebih tinggi.
Dedikasi itu harus lebih tinggi daripada diet
khusus dan pemeliharaan Sabat yang lebih cermat. Ini bukanlah “akhir dari
segala “ tanggapan untuk kebaikan Tuhan. Alkitab tidak merinci bagi kita cara
tertentu bagaimana Henokh menunjukkan cara memperbaharui kebenaran. Tetapi
sejauh inilah yang bisa kita yakini: Karena ia “berjalan dengan Allah,” ia
selaras dengan kehendak-Nya dan bahwa kehendak itu mencakup “kesalehan praktis”
dalam wadah kehidupan sehari-hari. Mengapa Henokh hilang atau “tidak ditemukan”
oleh masyarakat yang jahat di mana ia tinggal (Ibr. 11:5)? Karena perbuatannya,
serta kata-katanya, memberikan pengaruh positif dan ceria terhadap manusia yang
semakin merosot disekitarnya. Tidak semua orang mengasihinya, tetapi semua
menghormatinya, dan hilangnya dia dari keberadaan mereka menciptakan kekosongan kebenaran dalam
komunitas mereka. Saksi kita yang setia tidak kalah pentingnya, pelayanan kita
yang menghasilkan buah tidak kurang berharga, Allah kita yang penuh kasih tidak
kurang layak – tidak kurang mampu.
terimakasih atas informasinya, jangan lupa kunjungi link kami
BalasHapusdi https://goo.gl/H1aMqm