Renungan
Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”
11 Juli 2017
Yesus Tahu
“Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
(Ibrani 4:15)
Yohanes,
murid yang memiliki pemahaman dan hubungan yang paling dekat dengan Adam kedua
daripada semua, menyimpulkan catatan keberadaan Kristus di dunia dengan
menyatakan: “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh yesus, tetapi
jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu maka agaknya dunia ini tidak
dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu” (Yoh. 21:25).
Hal
ini benar bukan hanya berkenaan dengan mukjizat yang Dia lakukan, tetapi juga
mengenai pencobaan yang Dia derita. Injil mencatat bagi kita beberapa
pertarungan Yesus yang melelahkan dengan kuasa kegelapan. Mulai dari awal
kesadaran keberadaan-Nya Dia dikelilingi oleh godaan dan cobaan. Dia “dicobai oleh
Iblis dengan cara seratus kali lebih parah” daripada Adam pertama (Youth’s Instructor, 2 Juni, 1898). Seluruh
hidupnya adalah pertarungan tanpa henti dengan kekuatan jahat; “Gelombang demi
gelombang” pencobaan menghantam Dia. Dia tidak memiliki waktu libur, waktu
senggang, atau jeda dari pertarungan-Nya dengan Setan. Tetapi Dia menang! Dia
tidak hanya bertahan, tetapi Dia juga menang dengan gemilang dalam mengatasi
arus godaan yang merusak. Dan tidak ada jenis godaan yang Dia tidak hadapi. Dia
“sama dengan kita, Ia telah dicobai” (Ibr. 4:15).
“Telah
dicobai” mengacu pada berbagai pencobaan yang ditunjukkan dalam 1 Yohanes 2:16.
Ellen White menyatakan dengan ringkas: “Ia mengenakan sifat-sifat manusia,
dengan kemungkinan menyerah kepada pencobaan. Tidak suatu pun yang kita
tanggung yang tidak pernah ditanggung-Nya” (Alfa
dan Omega, jld. 5, hlm. 110).
Dia
menanggung semua ketidaknyamanan dan penyakit dan penderitaan keluarga manusia.
Dan Ia mengalaminya lebih intens daripada manusia sebelum Dia – karena inilah
mengapa tidak ada keadaan yang kita pernah alami yang Dia tidak bisa rasakan.
Dia tahu setiap kemungkinan jenis rasa sakit dan pencobaan. Dia memiliki
pengalaman langsung dengan semua kerumitan dan permasalahan kita. Pengalamnnya
dengan dorongan untuk berdosa begitu komprehensif dan mencakup semua hal. Ia
menaklukkan sepenuhnya pertarungan-Nya dengan “keinginan daging, keinginan
mata, dan keangkuhan hidup.” Dia inilah alasan utama kita memuji Dia sebagai
saudara tertua kita Adam yang lebih baik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus